Main Article Content

Abstract

Kebutuhan air bersih perlu didukung dengan kebutuhan sarana air bersih berupa hidrant umum sebagai wadah penampungan air bersih yang bersifat mobile serta mobil tangki air sebagai alat transportasi pengangkut dan pendistribusian air bersih. Penelitian ini bertujuan mengetahui terpenuhinya kebutuhan air bersih domestik dan tersedianya sarana air bersih untuk pengungsi di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro pasca bencana. Metode penelitian menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang lebih menekankan pada penggunaan instrumen pengumpulan data yang menghasilkan angka atau bilangan (numerik) dan analisis data yang bersifat statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di 3 hari pertama masa tanggap darurat untuk Kecamatan Mamuju sebesar 0,84 liter/detik, Kecamatan Simboro sebesar 1,96 liter/detik dengan total kebutuhan sebesar 2,80 liter/detik. Fase H+3 sampai berakhir darurat bencana kebutuhan air bersih di Kecamatan Mamuju sebesar 2,24 liter/detik, Kecamatan Simboro sebesar 5,23 liter/detik dengan kebutuhan total sebesar 7,47 liter/detik. Pada fase pasca darurat bencana kebutuhan air bersih di Kecamatan Mamuju sebesar 6,72 liter/detik dan Kecamatan Simboro sebesar 15,70 liter/detik dengan total kebutuhan air bersih sebesar 22,42 liter/detik. Untuk kebutuhan sarana air bersih perlu penyesuaian jumlah sarana air bersih yang tersedia (hidrant umum dan mobil tangki air) dengan kebutuhan air bersih.

Keywords

Pelayanan kebutuhan air bersih pasca bencana

Article Details

How to Cite
Baharuddin, Y., Musa, R., & Watono. (2024). Kajian Pelayanan Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Pasca Bencana . Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 6(1), 176-186. https://doi.org/10.52005/teslink.v6i1.354

References

  1. Andi Tenri, Ratna Musa, and Ali Mallombassi, “Analisa Kinerja Sistem Pendistribusian Air PDAM Kota Palopo (Studi Kasus Sumber Air Baku Batupapan),” JURNAL KONSTRUKSI : TEKNIK, INFRASTRUKTUR DAN SAINS, vol. 01, no. 12, p. 50–61, 2022.
  2. M. R. Wahyuni, Gresik Based on Level of Service Towards, 2017.
  3. R D Mahendra, R Musa, and H Ashad, “Evaluasi Kinerja PDAM Kabupaten Luwu: Studi Kasus Kecamatan Belopa dan Belopa Utara,” Jurnal Konstruksi: Teknik, Infrastruktur dan Sains, vol. 01, no. 10, pp. R D Mahendra, R Musa, and H Ashad, “Evaluasi Kinerja PDAM Kabupaten Luwu: Studi Kasus Kecamatan Belopa Dan Belopa Utara,” Jurna52–61, 2022.
  4. F. Firmansyah and R. WD Tuti, “Implementasi Pembagian Alokasi Air Bersih kepada Masyarakat di Daerah Rawan Bencana Kota Tangerang Selatan,” Transparansi J. Ilm. Ilmu Adm, vol. 4, no. 1, p. 125–131, 2021.
  5. A. P. Walinono, Implementasi Kebijakan Penyediaan Air Bersih di Kota Pare-pare, 2017, p. 1–108.
  6. Zulhilmi, Faktor Yang Berhubungan Tingkat Konsumsi Air Bersih pada Rumah Tangga di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, 2019.
  7. PUPR, “Keputusan Menteri PUPR Nomor: 1176/KPTS/M/2019 Tentang Satuan Tugas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” 2019.