Main Article Content
Abstract
Asbuton sebagai sumber kekayaan alam di Indonesia yang jumlahnya sangat besar,dengan deposit diperkirakan lebih dari 650 juta ton sampai saat ini belum termanfaatkan secara optimal. Aspal Buton merupakan aspal alam yang memiliki kelebihan karena sudah mengandung mineral dan aspal. Berbagai penelitian sebagai upaya optimalisasi penggunaan Aspal Buton telah banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gradasi (Lawele Granular Asphalt) LGA tipe 50/30 dan LGA tipe 5/20 dengan variasi 0%, 1%, 2% 3% dan 4% terhadap karekteristik Marshall dan ketahanan terhadap deformasi permanen dan mampu memperbaiki kualitas beton aspal dan kinerja dari campuran. Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimen terhadap pemanfaatan penambahan LGA 50/30 dan LGA 5/20 yang dijadikan sebagai bahan tambah (aspal) pada campuran Lapisan Aspal Beton AC-WC. Selanjutnya melakukan observasi untuk mengetahui karakteristik campuran menggunakan Marshall Test dan tingkat nilai ketahanan deformasi dengan pengujian Wheel Tracking Machine (WTM). Berdasarkan hasil pengujian karakteristik Marshall menunjukkan bahwa nilai stabilitas tertinggi terbaik terdapat pada campuran LGA 5/20 variasi 3% sebesar 1277,58 kg dan pada campuran LGA 50/30 variasi 4% sebesar 1243,44 kg. Nilai Flow terendah terbaik terdapat pada campuran LGA 5/20 variasi 3% sebesar 2,13 mm dan pada campuran LGA 50/30 variasi 3% sebesar 2,31 mm. Nilai MQ tertinggi terdapat pada campuran LGA 5/20 variasi 3% sebesar 599,786 kg/mm dan pada campuran LGA 50/30 variasi 2% sebesar 535,545 kg/mm. Dari hasil Uji Deformasi menunjukkan bahwa nilai deformasi terendah sebesar 0,826 mm pada campuran LGA 5/20 variasi 2% dan LGA 50/30 variasi 2% sebesar 1,007mm. Nilai stabilitas dinamis yang paling besar adalah pada campuran LGA 5/20 variasi 2% sebesar 2739 lintasan/mm sedangkan pada campuran LGA 50/30 variasi 2% sebesar 2333 lintasan/mm. Dan nilai laju deformasi yang paling rendah sebesar 0,015 mm/menit pada campuran LGA 5/20 variasi 2% dan LGA 50/30 variasi 2% sebesar 0,018 mm/menit.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- [1] N. Martina, M. F. R. Hasan, and Y. Setiawan, “Pengaruh serbuk ban bekas sebagai campuran agregat halus pada campuran aspal porous,” Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil, vol. 24, no. 2, pp. 144–152, 2019.
- [2] A. Asidin, “Studi Karakteristik Lawele Granular Asphalt (LGA) Berbahan Tambah Low Density Polyethylene (LDPE) Terhadap Campuran Aspal Panas,” Jurnal MEDIA INOVASI Teknik Sipil Unidayan, vol. 9, no. 1, 2020.
- [3] H. S. Nur, “Studi Karakteristik Lawele Granular Asphalt (LGA) Berbahan Tambah Low Density Polyethylene (LDPE) Terhadap Campuran Aspal Panas,” Jurnal MEDIA INOVASI Teknik Sipil Unidayan, vol. 8, no. 1, 2019.
- [4] M. A. Amrin, A. Gaus, and M. Darwis, “Studi Kuat Tarik Tidak Langsung Pada Campuran Asphalt Concrete Menggunakan Asbuton,” Jurnal Sipil Sains, vol. 7, no. 14, 2017.
- [5] N. Suaryana, I. Susanto, Y. Ronny, and I. R. Sembayang, “Evaluasi Kinerja Campuran Beraspal dengan Bitumen Hasil Ekstraksi Penuh dari Asbuton,” Media Komunikasi Teknik Sipil, vol. 24, no. 1, pp. 62–70, 2018.
- [6] R. H. Dairi, “Pengaruh Gradasi Agregat Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Lawele Granular Asphalt (LGA),” Jurnal MEDIA INOVASI Teknik Sipil Unidayan, vol. 8, no. 2, 2019.
- [7] I. N. A. Thanaya, I. W. Suweda, and A. A. Sparsa, “Perbandingan karakteristik campuran cold paving hot mix asbuton (CPHMA) yang dipadatkan secara dingin dan panas,” Jurnal Teknik Sipil ITB, vol. 24, no. 3, pp. 247–256, 2017.
- [8] A. S. Mukti and P. U. Mahardi, “Analisis Pengaruh Substitusi Asbuton Lga (Lawele Granular Asphalt) Pada Aspal Penetrasi 60/70 Terhadap Campuran Aspal Porus,” Rekayasa Teknik Sipil, vol. 1, pp. 381–387, 2017.
- [9] I. R. Rahim, N. Pradani, R. Irmawaty, and M. W. Tjaronge, “Pengaruh Material Daur Ulang Pasca Bencana dan Asbuton Butir Terhadap Sifat Volumetrik Campuran Beton Aspal Lapis Aus,” Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan, vol. 7, no. 1, pp. 35–44, 2023.