Main Article Content

Abstract

Indonesia telah melaksanakan berbagai program selama satu dekade terakhir untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), salah satunya dari sektor bangunan. Adopsi praktik green building di Indonesia tidak hanya mendukung komitmen negara terhadap pembangunan berkelanjutan tetapi juga memberikan solusi terhadap tantangan-tantangan yang muncul. Meskipun demikian, di Kota Batam, penerapan konsep bangunan hijau masih relatif jarang. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi dan memberikan predikat bangunan hijau pada salah satu gedung di Kota Batam yaitu Gedung A Universitas Internasional Batam (UIB). Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode campuran berbasis Greenship Version 1.1 for existing building. Data yang digunakan yaitu melalui observasi dan wawancara dan survei lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dari keenam kategori yang ditinjau, Gedung A UIB mendaptkan total 66 poin dengan mendapatkan predikat Gold sebagai hasil penilaian. Ini menandakan bahwa Gedung A UIB tidak hanya memenuhi standar bangunan hijau, tetapi juga melampaui harapan dalam beberapa aspek kriteria berkelanjutan. Pentingnya kesadaran dan komitmen terhadap praktik berkelanjutan, khususnya di tengah pertumbuhan pesat Batam yang dapat dijadikan peluang untuk mengarahkan pembangunan menuju keberlanjutan.

Keywords

Bangunan Hijau Gedung A UIB Greenship Versi 1.1

Article Details

How to Cite
Kenny, & Ade Jaya Saputra. (2024). Analisis Penerapan Green Building dengan Greenship Versi 1.1: Studi Kasus Gedung A Universitas Internasional Batam. Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 6(1), 157-166. https://doi.org/10.52005/teslink.v6i1.346

References

  1. [1] H. Ahmed dan S. Sugini, “Assessment Of Sustainability Architecture Using The Modification Of The Greenship Tools Model (Case Study Of Mohammad Hatta Building Of Indonesian Islamic University),” Journal of Architectural Research and Design Studies, vol. 4, no. 1, 2020, doi: 10.20885/jars.vol4.iss1.art5.
  2. [2] Mhd. S. Sinaga, W. Alamsyah, dan N. Fahriana, “Analisis Kriteria Green Building Pada Gedung Perkuliahan Pascasarjana Iain Langsa,” Jurnal Media Teknik Sipil Samudra, vol. Vol 4, no. April, hlm. 8, 2023.
  3. [3] Arafah Diniari, “Analysis of Green Building Criteria Based on,” vol. 5, no. 9, hlm. 14–17, 2021.
  4. [4] Nuryani, L. A. R. Winanda, D. Kartika, A. Maruf, dan S. Hidayat, “PENCAPAIAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONTRUKSI GEDUNG BERDASARKAN PENILAIAN GREENSHIP VERSI 1.2,” vol. 1, no. 1, hlm. 78–85, 2023.
  5. [5] A. AZIZI, J. RACHEL, dan D. SETIAWAN, “Assessment of Green Practices in Sentra Timur Apartment, Jakarta Based on Greenship Rating of the Green Building Council of Indonesia,” International Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science, vol. 4, no. 1, hlm. 268–276, 2023, doi: 10.38142/ijesss.v4i1.374.
  6. [6] H. Wahyuningsih dan R. Andreyani, “Environmental Permit Study Using the Greenship Approach as the Environmental Impact Management Planning for Health Facilities,” hlm. 1–11.
  7. [7] A. A. Wibowo, M. Wijayaningtyas, dan S. Hidayat, “Implementing the Greenship Existing Building 1.1 to Improve Catholic Church Performance (Case Study: St. Antonius Padua Pasuruan, East Java),” Civil Engineering and Architecture, vol. 10, no. 7, hlm. 3083–3090, 2022, doi: 10.13189/cea.2022.100721.