Main Article Content

Abstract

Bangunan sederhana seperti rumah tinggal merupakan bangunan yang memiliki desain struktur relatif lebih kecil dibandingkan dengan bangunan gedung bertingkat lainnya. Pekerjaan balok dalam penggunaan tulangan terdapat empat buah tulangan longitudinal yang berada pada sudut-sudut balok di daerah tekan dan daerah tarik. Dari penggunaan tulangan pada balok tersebut penelitian ini akan sedikit memvariasikan jumlah tulangan pada zona tekan agar lebih menghemat material. Balok yang digunakan adalah balok bertulangan tunggal, balok ini hanya memerlukan tulangan didaerah tarik saja dan tulangan di daerah tekan diabaikan. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari kedua variasi balok serta dapat menghemat penggunaan material baja tulangan, terutama pada elemen struktur balok pada bangunan rumah sederhana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengujian lentur balok beton bertulang. benda uji balok berukuran 10 x 15 x 60 cm, dengan variasi balok (BN) terdapat 4 buah tulangan longitudinal, sedangkan balok (BT) terdapat 3 buah tulangan longitudinal, untuk perawatan dilakukan selama 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian dan analisa data balok variasi 1 (BN) memiliki kuat lentur rata-rata sebesar 14,472 MPa. Sedangkan balok variasi 2 (BT) lebih besar 5,758% dari balok variasi 1 (BN) dengan kuat lentur rata-rata sebesar 15,305 MPa. Sehingga, penggunaan balok variasi 2 (BT) tidak mempengaruhi kuat lentur.

Keywords

rumah sederhana balok tulangan tunggal zona tekan

Article Details

How to Cite
Prayoga, A. C., M. Galuh Khomari, Siska Aprilia Hardiyanti, Mirza Ghulam Rifqi, & Dadang Dwi Pranowo. (2023). Perbandingan Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Jumlah Tulangan Pada Zona Tekan. Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 5(2), 86-95. https://doi.org/10.52005/teslink.v5i2.283

References

  1. [1] A. Sugianto and A. M. Indriani, “Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal,” JTT (Jurnal Teknol. Terpadu), vol. 5, no. 1, 2017, doi: 10.32487/jtt.v5i1.220.
  2. [2] R. S. W. Stevie Andrean, M. D. J. Sumajow, “Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Ratio Tulangan Tarik,” J. Sipil Statik Maret, vol. 3, no. 3, pp. 175–182, 2015.
  3. [3] A. Sugianto and A. M. Indriani, “pengaruh rasio tinggi blok tegangan tekan dan tinggi efektif terhadap lentur balok beton bertulangan tunggal,” vol. 5, no. 1, 2017.
  4. [4] A. Putera, N. Milleandra, F. N. Abdi, and B. Haryanto, “JURNAL TEKNOLOGI SIPIL Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sipil PENERAPAN BALOK BERTULANGAN TUNGGAL PADA RING BALK UNTUK MENEKAN BIAYA KONSTRUKSI ( Studi Kasus : Pembangunan Gedung Kantor DENMA ) JURNAL TEKNOLOGI SIPIL Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekno,” J. Teknol. sipil, vol. 7, pp. 1–7, 2023.
  5. [5] D. L. C. G. Fransistusteles and M. A. Shulhan, “Perbandingan Biaya Konstruksi Pada Perencanaan Balok Menggunakan Metode Tulangan Tunggal Dan Tulangan Ganda Pada Gedung 3 Lantai (Studi Kasus SD Wirobrajan),” Renov. Rekayasa Dan Inov. Tek. Sipil, vol. 4, no. 1, pp. 42–55, 2019.
  6. [6] Dimas Arief Wicaksono, Reni Suryanita, and Zulfikar Djauhari, “Studi Eksperimental Balok Beton Bertulang Dengan Dan Tanpa Sengkang,” Sainstek (e-Journal), vol. 7, no. 1, pp. 32–39, 2019, doi: 10.35583/js.v7i1.14.
  7. [7] Badan Standarisasi Nasional, “SNI 8389-2017 Cara Uji Tarik Logam.” Jakarta, 2017.
  8. [8] Badan Standarisasi Nasional, “SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder.” Jakarta, 2011.
  9. [9] SNI, “SNI 4431-2011 : Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan,” Badan Standar Nas. Indones., p. 16, 2011.
  10. [10] [M. W. Ubaidillah and E. Walujodjati, “Eksperimen Uji Lentur Balok Beton dengan Bundel Tulangan,” J. Konstr., vol. 20, no. 1, pp. 202–213, 2022.

Most read articles by the same author(s)