Main Article Content

Abstract

Dalam membuat beton, mutu material perlu diperhatikan untuk pembangunan rumah tinggal karena pada umumnya mutu ditentukan oleh material dan material diperoleh dari toko terdekat yang hanya terdiri dari satu jenis saja, kemudian perawatan yang dilakukan tidak diperhatikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan beton berdasarkan metode ACI dengan menggunakan beberapa variasi kuat tekan yaitu 20, 25, dan 28 MPa. Dimana variasi ini dianggap sering banyak digunakan untuk bangunan rumah dan ruko dikelas menengah kebawah. Penelitian ini menggunakan beberapa metode perawatan, yaitu perendaman dengan air PDAM, perendaman dengan air sungai Cisadane, dan tanpa perendaman. Tujuannya untuk mengetahui kuat tekan maksimum beton pada ketiga metode perawatan tersebut. Dari pengujian kuat tekan beton fc’ 20 MPa, hasil kuat tekan rata-rata perendaman air PDAM sebesar 19,3 MPa, perendaman air Sungai sebesar 18,02 MPa, dan tanpa perendaman sebesar 17,11 MPa. Pengujian kuat tekan beton fc’ 25 MPa, hasil kuat tekan rata-rata perendaman air PDAM sebesar 24,76 Mpa, perendaman air sungai Cisadane sebesar 20,28 MPa, dan tanpa perendaman sebesar 19,87 MPa. Pengujian kuat tekan beton fc’ 28 MPa, hasil kuat tekan rata-rata perendaman air biasa sebesar 25,07 Mpa, perendaman air sungai sebesar 23,66 MPa, dan tanpa perendaman 22,16 MPa.

Keywords

beton kuat tekan metode perawatan

Article Details

How to Cite
Azhara Fahmiyudin Hammadi, & Angraeni Safitri, R. (2024). Pengaruh Air Perendaman dalam Perawatan Beton terhadap Kuat Tekan dengan Menggunakan Metode ACI (American Concrete Institute). Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 6(1), 187-193. https://doi.org/10.52005/teslink.v6i1.337

References

  1. [1]. 1971, P. P. (1979). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
  2. [2]. 211, A. C. (2002). Standar Practice for Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass Concrete (ACI 211.1-91). American Concrete Institute.
  3. [3]. 211, A. C. (2008). Guide for Selecting Proportions for High-Strength Concrete Using Portland Cement and Other Cementitious Materials. American Concrete Institute.
  4. [4]. Arkis, M. d. (2020). Pengaruh Metode Perawatan Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Teknik Sipil ITP, 1-7.
  5. [5]. Bangunan, D. P. (1982). Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI - 1982). Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya .
  6. [6]. Hermawan, O. H. (2018). Pengaruh Perawatan Terhadap Kuat Tekan Beton. 1-7.
  7. [7]. Ir. Kardiyono Tjokrodimuljo, M. (2017). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FT UGM.
  8. [8]. Ir. Tri Mulyono, M. (2019). Teknologi Beton. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
  9. [9]. Laksanawati, D. R. (2018). Studi Kualitas Air Sungai Cisadane Kota Tangerang Ditinjau Dari Parameter Fisika. 1-6.
  10. [10]. Lingkungan, K. T.-0. (2019). Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan pH meter. Jakarta: BSN.
  11. [11]. Materials, A. S. (2023). Standard Test Method for Material Finer Than (No. 200) Shieve in Mineral Agregats by Washing. Barr Harbor Drive, West Conshohocken: ASTM International.
  12. [12]. Pujianto, H. P. (2018). Pengaruh Perawatan (Curing) Perendaan Air Laut dan Air Tawar Terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 1-10.
  13. [13]. Sipil, P. T. (1991). Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland. Jakarta: BSN.
  14. [14]. Sipil, P. T. (2000). Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Jakarta: BSN.
  15. [15]. Sipil, P. T. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus. Jakarta: BSN.
  16. [16]. Sipil, P. T. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Jakarta: BSN.
  17. [17]. Sipil, P. T.-0. (1998). Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara Dalam Agregat . Jakarta: BSN.
  18. [18]. Sipil, P. T.-0. (2011). Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan. Jakarta: BSN.
  19. [19]. Sipil, P. T.-0. (2011). Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder. Jakarta: BSN.
  20. [20]. Sipil, P. T.-0. (2012). Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C136-06, IDT). Jakarta: BSN.