Main Article Content

Abstract

Jembatan merupakan bagian dari sistem jaringan jalan yang peranannya tidak kalah penting dari jalan itu sendiri. Sebagai salah satu infrastruktur vital, jembatan ikut berperan dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya agar tercapainya keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah. Pembahasan penelitian ini dulakukan dengan menganalisis laik fungsi pada Jembatan Cipamokolan 1 yang terletaak di Kota Bandung dimana kondisi jembatan dinyatakan aman dan layak untuk dioperasikan untuk umum. Aman disini berarti struktur jembatan mampu menahan beban sesuai desain, tidak terdapat kerusakan serius pada elemen jembatan yang dapat mengganggu keamanan struktur dan keselamatan pengguna jembatan. Instrumen yang digunakan untuk menilai kondisi elemen-elemen jembatan adalah menggunakan Panduan Sistem Manajemen Jembatan atau Bridge Management System (BMS), yang telah dikembangkan Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga sejak tahun 1993.

Keywords

Jembatan Infrastruktur Kondisi Jembatan Bridge Management System

Article Details

How to Cite
Anna Elvaria, & Hidayat Saputra, R. (2023). Evaluasi Kondisi Jembatan Cipamokolan 1 Dengan Menggunakan Metode Bridge Management System (BMS). Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 5(2), 186-195. https://doi.org/10.52005/teslink.v5i2.297

References

  1. [1] Apriani, Widya., dkk, 2018. Penilaian Kondisi Jembatan Rangka Baja Di Riau Dengan Metode Bridge Management System. Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru.
  2. [2] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, 1993. Bridge Management System, Panduan Pemeriksaan Jembatan. Jakarta, Indonesia.
  3. [3] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, 1993. Bridge Management System, Sistem Manajemen Jembatan, Panduan Prosedur Umum IBMS. Jakarta, Indonesia.
  4. [4] Departemen Pekerjaan Umum, 2011. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan. Jakarta, Indonesia.
  5. [5] Departemen Pekerjaan Umum, 2011. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan. Jakarta, Indonesia.
  6. [6] Hariman, F., dkk, 2007. Evaluasi Dan Program Pemeliharaan Jembatan Dengan Metode Bridge Management System (BMS) (Studi Kasus: Empat Jembatan Propinsi D.I. Yogyakarta). Forum Teknik Sipil No. XVII/3-September 2007, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Halaman 581-593.
  7. [7] Harywijaya, Wilhman., dkk, 2020. Penilaian Kondisi Jembatan Menggunakan Bridge Management System (BMS) dan Bridge Condition Rating (BCR). Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
  8. [8] Kementerian Pekerjaan Umum, 2013. Buku Informasi Statistik Kementerian Pekerjaan Umum - Pusdata. Jakarta, Indonesia.
  9. [9] Safana, Nadifa Gina., dkk, 2021. Penilaian Kondisi Visual Dan Prediksi Sisa Umur Jembatan Way Gedau Lampung Dengan Metode Bridge Management System. Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
  10. [10] Saputra, Wahyu., 2019. Kajian Pemeriksaan Kondisi Jembatan Di Ruas Jalan Nasional Provinsi Jambi. Fakultas Teknik, Universitas Batanghari, Jambi.
  11. [11] Setiawan, Adi., dkk, 2020. Penilaian Kondisi Visual Dan Prediksi Usia Sisa Jembatan Siliti Dengan Metode Bridge Management System. Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung, Bandung.