Main Article Content

Abstract

Kawasan FTZ Dompak merupakan kawasan yang terletak di Desa Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini memiliki luas 4.280 hektar dengan jumlah penduduk 559 orang. Kegiatan yang terdapat dalam pengembangan Kawasan FTZ Dompak akan menghasilkan limbah berupa limbah domestik dan industri. Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri dan rumah tangga memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut berupa limbah cair dan padat yang dapat menyebabkan pencemaran air tanah. Oleh karena itu untuk mengatasi pencemaran yang terjadi maka air limbah yang dihasilkan akan dibuang ke laut dengan melakukan proses pengolahan air limbah terlebih dahulu. Pada penelitian ini dirancang sebuah IPAL dengan menggunakan sistem terpusat. Proses IPAL terdiri dari air limbah yang dihasilkan dari tenant industri yang dialirkan ke tangki penampung. Bak tersebut berfungsi untuk menampung berbagai jenis sampah. Dengan menggunakan sistem terpusat untuk mengolah air limbah dapat memberikan beberapa keuntungan seperti perawatan yang lebih mudah, hemat biaya, dapat bertahan dalam durasi waktu yang lebih lama dan efisien dalam proses pengoperasian. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas yang lebih besar di kawasan FTZ Dompak.

Keywords

IPAL Wilayah Bak

Article Details

How to Cite
Khoirul M, R., & Jody Marting Ginting. (2024). Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Kawasan FTZ Dompak Menggunakan Sistem Terpusat (Off-Site System). Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 6(1), 1-11. https://doi.org/10.52005/teslink.v6i1.291

References

  1. [1] S. Gelling, A. Terhadap, S. Fisik, and M. Peel, “Jurnal PENA Vol.32 No.2 Edisi September 2018,” vol. 32, no. 2, pp. 49–58, 2018.
  2. [2] D. Yustika, H. Situmoranng, M. O. Tambunan, W. Frastika, and Y. Sihite, “Penentuan Nilai COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Putri Bidadari Langkat,” vol. 2, no. 2, pp. 2014–2016, 2023.
  3. [3] P. S. A. Sitogasa, R. Novembrianto, and E. N. Hidayah, “Perencanaan Ipal Kawasan Industri Di Jawa Tengah,” Pros. ESEC, vol. 2, no. 1, pp. 43–50, 2021.
  4. [4] F. K. Jaber, S. W. Hachem, and F. M. S. Al-Zwainy, “Calculating the indexes of earned value for assessment the performance of waste water treatment plant,” ARPN J. Eng. Appl. Sci., vol. 14, no. 4, pp. 792–802, 2019.
  5. [5] A. P. Dewi and A. Slamet, “Perencanaan Sistem Penyaluran dan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya,” J. Tek. ITS, vol. 9, no. 2, pp. 85–90, 2021, doi: 10.12962/j23373539.v9i2.54772.
  6. [6] C. F. Y. Dimara, C. J. Supit, and M. I. Jasin, “Perencanaan Sistem Jaringan Pengolahan Air Limbah Domestik di Kelurahan Banjer Ling. V Kecamatan Tikala,” J. Sipil Statik, vol. 8, no. 3, pp. 431–442, 2020.
  7. [7] L. Wang et al., “Global trends in the research and development of medical/pharmaceutical wastewater treatment over the half-century,” Chemosphere, vol. 331, no. February, p. 138775, 2023, doi: 10.1016/j.chemosphere.2023.138775.
  8. [8] J. van Dijk, S. C. Dekker, S. A. E. Kools, and A. P. van Wezel, “European-wide spatial analysis of sewage treatment plants and the possible benefits to nature of advanced treatment to reduce pharmaceutical emissions,” Water Res., vol. 241, no. June, p. 120157, 2023, doi: 10.1016/j.watres.2023.120157.
  9. [9] A. Wildan, A. S. Pramitaningastuti, and E. N. Anggraeny, “Pengolahan Limbah Batik Dengan Metode Fotokatalitik Di Desa Gemawang Kabupaten Semarang,” 7th Univ. Res. Colloqium, pp. 135–141, 2018.
  10. [10] S. Westhaus et al., “Detection of SARS-CoV-2 in raw and treated wastewater in Germany – Suitability for COVID-19 surveillance and potential transmission risks,” Sci. Total Environ., vol. 751, p. 141750, 2021, doi: 10.1016/j.scitotenv.2020.141750.
  11. [11] K. Conley, A. Clum, J. Deepe, H. Lane, and B. Beckingham, “Wastewater treatment plants as a source of microplastics to an urban estuary: Removal efficiencies and loading per capita over one year,” Water Res. X, vol. 3, p. 100030, 2019, doi: 10.1016/j.wroa.2019.100030.
  12. [12] B. Rahadi, R. Wirosoedarmo, and A. Harera, “Anaerobic-Aerobic System on Wastewater Treatment of Tofu,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., pp. 17–26, 2018.
  13. [13] F. Ju et al., “Wastewater treatment plant resistomes are shaped by bacterial composition, genetic exchange, and upregulated expression in the effluent microbiomes,” ISME J., vol. 13, no. 2, pp. 346–360, 2019, doi: 10.1038/s41396-018-0277-8.
  14. [14] I. D. M. Sari, “Pengelolaan Limbah Industri PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang,” J. Cakrawala Huk., vol. 9, no. 2, pp. 186–194, 2018, doi: 10.26905/idjch.v9i2.2773.
  15. [15] D. S. Sakinah and I. F. Purwanti, “Perencanaan IPAL Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan Skala Rumah Tangga,” J. Tek. ITS, vol. 7, no. 1, pp. 1–6, 2018, doi: 10.12962/j23373539.v7i1.29178.
  16. [16] D. Rosadi, A. Berezky, A. J. Hasri, A. Z. Ulya, and A. Melsa, “Program Saluran Pembuangan Air Limbah ( SPAL ) Sebagai Upaya dalam Peningkatan Sanitasi Lingkungan,” vol. 3, no. 2, 2023.
  17. [17] M. Nasihah, A. A. Saraswati, and S. Najah, “Uji Pengolahan Limbah Cair Domestik Melalui Metode Koagulasi-Flokulasi dan Fitoremidiasi dengan Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes L.),” J. Enviscience, vol. 2, no. 2, p. 76, 2018, doi: 10.30736/2ijev.v2iss2.73.
  18. [18] J. Alex, C. Hübner, and L. Förster, “Planning, testing and commissioning of automation solutions for waste water treatment plants using simulation,” IFAC-PapersOnLine, vol. 53, no. 2, pp. 16665–16670, 2020, doi: 10.1016/j.ifacol.2020.12.1084.
  19. [19] Sumarlin, “Pencemaran Limbah Pada Ekosistem Pesisir dan Pemulihannya Sumarlin,” J. Ilmu dan Kesehat., vol. 1, no. 1, pp. 17–27, 2023.
  20. [20] N. P. Ivanda, M. Zenurianto, and N. Rasidi, “PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK PADA,” vol. 4, pp. 140–146, 2023.
  21. [21] Z. Jauhari, “Analisis Tingkat Pencemaran dan Mutu Air Sungai di Kota Palembang,” J. Tekno Glob., vol. 7, no. 1, pp. 14–20, 2018.
  22. [22] D. T. Fena, E. Hendriarianti, and C. D. Wulandari, “EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK , KELURAHAN MERGOSONO ( Performance Evaluation of Domestic Wastewater Treatment Plant , Mergosono Village in Malang City ),” 2009.
  23. [23] D. Prasetyo, A. Rokhmawati, and A. Rahmawati, “PERMATA TUNGGULWULUNG KOTA MALANG DENGAN TEKNOLOGI CONSTRUCTED WETLAND,” vol. 13.
  24. [24] C. Abdi, R. M. Khair, and T. S. Hanifa, “Perencanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Komunal Domestik Dengan Proses Anaerobic Baffled Reactor (Abr)Pada Asrama Pon-Pes Terpadu Nurul Musthofa Di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan,” Jukung (Jurnal Tek. Lingkungan), vol. 5, no. 1, pp. 86–95, 2019, doi: 10.20527/jukung.v5i1.6200.
  25. [25] R. Solichin, “Review Pengolahan Air Limbah Domestik di Beberapa Kota di Indonesia,” Pros. SAINTEK Sains dan Teknol., vol. 2, no. 1, pp. 527–534, 2023, [Online]. Available: https://www.jurnal.pelitabangsa.ac.id/index.php/SAINTEK/article/view/2221