Main Article Content

Abstract

Aspal modifikasi PG 70 merupakan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dari suatu campuran aspal yang dibuat dengan mencampur aspal dengan suatu bahan tambah. Untuk meningkatkan kepadatan dan kestabilan campuran aspal diperlukan bahan pengisi (Filler) untuk meringisi rongga antar agregat. Filler yang digunakan pada penelitian ini adalah Limestone (batu kapur) yang diharapkan penggunaan Filler ini dapat meningkatkan viskositas campuran sehingga daya lekat antar agregat pada campuran menjadi tinggi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek yang terjadi setelah aspal berumur 7, 14, 21, dan 28 hari terhadap parameter marshall. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan membuat sample pertama sebanyak 12 buah pada kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, dan 6% untuk penentuan kadar aspal optimum (KAO), selanjutnya dilakukan perendaman selama 30 menit dengan suhu air 60°C di dalam water bath dan mendapatkan KAO sebesar 5,5% setelah itu, pembuatan benda uji dengan kadar aspal 5,5% sebanyak 12 buah dengan variasi rendaman 7, 14, 21, dan 28 hari kemudian dilakukan perendaman sesuai dengan waktu yang di jadwalkan didapatkan nilai durabilitas rata-rata 100%, 84%, 95%, 100%, dan 101% sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan Limestone setelah perendaman mendapatkan durabilitas paling tinggi pada hari ke 28 degan nilai 101%.

Keywords

durabilitas aspal marshall filler limestone aspal modifikasi

Article Details

How to Cite
Iwan Tosi, Y Martono Hadi, & Mira Wisman. (2024). Eksperimen Durabilitas Aspal Modifikasi Pg 70 Menggunakan Limestone (Abu Batu) sebagai Filler terhadap Uji Marshall. Jurnal TESLINK : Teknik Sipil Dan Lingkungan, 6(1), 31-35. https://doi.org/10.52005/teslink.v6i1.268

References

  1. Carlina, S. (2013). Pengaruh Variasi Temperatur Pemadatan Terhadap Nilai Stabilitas Marshal pada Laston (AC-WC). Skripsi Teknik Sipil Universitas Lampung, 91.
  2. Diansari, S. (2016). Aspal Modifikasi Dengan Penambahan Plastik Low Liniear Density Poly Ethylene (Lldpe) Dintinjau Dari3Karakteristik Marshall Dan Uji Penetrasi Pada Lapisan AspalBeton (Ac-Bc). Skripsi:Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.
  3. Haris. (1999). Analisis Pengujian Stabilitas dan Durabilitas Campuran Aspal dengan Tes Perendaman. Jurnal LINEARS, 33-47.
  4. Hendarsin, S. L. (2000). Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
  5. Marga, D. P. (2018). Spesifikasi Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Lampung. Bandar Lampung: Pemerintah Provinsi Lampung.
  6. Maschuri, I., & Bath, J. F. (2011). Pemanfaatan Material Limbah PadaCampuran Beton Aspal Campuran Panas. Jurnal Ilmiah teknik sipilstaff pengajar Universitas Tadakulo, Palu, 9.
  7. Mujiarto, I. (2005). Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif. Jurnal Ilmiah AMNI Semarang, 9.
  8. Nyoman, D. N. (2011). Karakteristik Marshall Dengan Bahan Tambahan Limbah Plastik pada Campuran Split Mastic Asphalt (MASTIC). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Atmajaya Yogyakarta, 14.
  9. Purwadi, D. (2008). Buku Ajar Rekayasa Jalan Raya 2 (Perkerasan Jalan). Semarang: Universitas Diponegoro.
  10. Sari, K. L. (2015). Dampak Penambahan Polyethylene Terepthalate Dalam Campuran Lapisan AC-BC Ditinjau Dari Batas Atas dan Tengah Guna Peningkatan Nilai Stabilitas. Skripsi Teknik Sipil Universitas Lampung, 100.
  11. Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Bandung: Nova.